Diberdayakan oleh Blogger.

Catatan Perjalanan Singkat


Fudhail bin Iyadh berkata: 


“Barangsiapa yang mencari teman yang tidak ada aibnya, maka ia akan berakhir tanpa memiliki satu temanpun.”



=======
Maklumi kekurangan sahabatmu, tutupi kesalahan dan kekurangannya, jangan diceritakan kemana-mana, sebagaimana dirimu juga tidak suka jika kesalahan dan kekuranganmu diceritakan kemana-mana.



Jika ternyata engkau ditakdirkan mengetahui aibnya, tahan diri dari menceritakannya baik secara langsung, menceritakannya via whatsapp, bbm, facebook dll. Jangan disindir-sindir, doakan saja. Semoga Allah SWT memberikan hidayah kepadamu, kepadaku dan kepada kita semua. 



Salam,
Agus Tri Yuniawan


Sumber Gambar: islamdiaries[dot]net
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Syaikh Utsaimin menerangkan bahwa penyebab kita masih berbuat dosa ada 3. Yang pertama karena kita memiliki sifat bodoh. Maka ketika bodoh kita masih suka mengulang-ulang kesalahan. Yang kedua karena kita selalu diliputi hawa nafsu. Kita nggak pernah mampu menyapih nafsu kita. Dia selalu lengket dalam keseharian kita. Kapan nafsu lepas? yakni ketika kita sudah terbujur kaku, terbaring tak bernyawa. Maka ketika itu terjadi, orang sudah tidak punya nafsu lagi. Yang ketiga karena syetan selalu mengiringi manusia hingga manusia terbujur kaku berkalang tanah. Manusia mempunyai pendamping dari kalangan jin yang bernama qorin. Ialah yang membisikkan keburukan-keburukan supaya orang melakukannya.


Maka sahabatku, Allah itu tidak mencari orang yang bersih dari dosa. Allah tidak mencari yang sempurna tanpa cacat. Kalaulah Allah mencari hamba yang sempurna saja, maka Dia tidak perlu menciptakan manusia. Pastilah dia menciptakan hambanya hanya dari kalangan malaikat karena para. Bahkan sampai-sampai para malaikat berdialog dengan Allah ketika Allah hendak menciptakan manusia. "Ya Allah mengapa Engkau menciptakan di bumi itu orang yang membuat kerusakan dan mengalirkan darah?". Namun setelah dialog tersebut Allah tetap menciptakan manusia. 



Setelah tercipta Adam, Allah menempatkannya di surga. Para malaikat diperintahkan untuk bersujud memberi hormat padanya. Semuanya sujud kecuali iblis, karena iblis merasa lebih baik daripada Adam. Suatu ketika karena bujukan iblis, Adam dan Hawa melakukan suatu kesalahan dengan memakan buah yang terlarang, sehingga Allah mengeluarkan mereka dari surga. 



Sahabatku, maka disinilah sesungguhnya kita ini memiliki persamaan dengan iblis. Yaitu sama-sama berasal dari surga, sama-sama berbuat salah. Namun perbedaannya adalah ketika berbuat salah, manusia segera bertaubat, sedangkan iblis tidak. Maka Adam pun bertaubat kepada Allah "Ya Tuhan kami, kami telah menzhalimi diri kami sendiri. Jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang rugi.”



Itulah, Allah mencintai kepada orang-orang yang berbuat dosa, yang mereka tahu cara kembali kepada-Nya yaitu dengan bertaubat. Jangan pernah kita ini membenci, mencemooh, bahkan menghujat orang-orang yang berbuat dosa. Ada tetangga yang belum sholat, jangan dibenci, jangan disindir-sindir. Ada teman yang masih berbuat kesyirikan, jangan dihujat, jangan dijatuhkan kehormatannya. Ada sahabat yang masih berkecimpung dalam perkara riba', nasihatilah. Karena bisa jadi orang yang dibenci, dicemooh dan dihujat tersebut suatu saat mendapatkan hidayah dari Allah sehingga kembali ke jalan yang lurus yang berakhir di surga, dan bisa jadi yang membenci, mencemooh dan menghujat karena merasa lebih baik tersebut bisa tidak istiqomah sehingga terpeleset dan berakhir di neraka. Jangan merasa diri lebih baik sehingga seakan-akan kita menutup pintu surga bagi orang lain. Pemilik surga itu Allah, dan Allah selalu membuka pintunya bagi hamba-hamba yang mau kembali padaNya.



Kita saksikan kisah para sahabat, Umar bin Khattab yang dulunya melakukan kesyirikan, Fudhail bin Iyadh yang dulunya begal senior, Mais bin Malik yang dulunya pernah berzina, dan lain-lain dan lain-lain masih banyak, ternyata mereka tahu cara kembali kepada Allah, sehingga allah meridhoi mereka. 



Itulah ingatan terutama pada diri saya sendiri, dan semoga sahabatku mengambil manfaatnya. Mari, yang belum sholat, mulai sholat yuk. Yang sudah sholat, tetapi belum rutin 5 waktu, dilengkapi. Semoga Allah memberikan kemudahan kepadamu, kepadaku, dan semoga kita dapat bertemu kembali bersama-sama kelak di surga. Aamiin.


Salam,
Agus Tri Yuniawan


Sumber Gambar: SurfingMyLife[dot]com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pernah kita mendengar kabar, silaturahim dapat memperluas rezeki dan memperpanjang usia. Jika dipikir, maka usia itu sendiri adalah rezeki. Kita samakan dulu definisinya, "rezeki adalah setiap sesuatu yang dapat kita nikmati saat ini/di dunia, dan dengan itu pula dapat kita nikmati/ada manfaatnya untuk kehidupan kelak di akhirat." 


Maka, ketika manusia mendapat nikmat usia, usia tersebut bisa digunakan untuk lebih banyak berbuat kebaikan, itu modal, itu rezeki. Dan ketika usia kronologis manusia sudah berakhir ketika ia meninggal, maka "nama"nya akan terus hidup, dikenang, sepanjang masa akan diingat. Bukankah para nabi, sahabat, orang-orang shalih, para pahlawan bangsa, nama dan jasa mereka masih kita ingat sampai sekarang, bahkan kita "rindu" pada mereka, padahal mereka sudah wafat puluhan, ratusan, bahkan ribuan tahun silam.



Maka perbanyaklah silaturahim semampumu, semoga dengan itu kau peroleh limpahan-limpahan rezeki. Dan hal yang perlu distabilo adalah, *manusia tidak akan mati sampai rezekinya tuntas diberikan.* Sebagaimana kisah seorang bapak dalam status sebelumnya, rezeki terakhir beliau adalah Es Krim. Beliau baru meninggal manakala jatah rezekinya tuntas diberikan. Maka memohonlah semoga kita nanti bisa mati dalam keadaan husnul khotimah, dan itu sebaik-baik rezeki.



Salam,
Agus Tri Yuniawan

Sumber Gambar: khalidbasalamah[dot]com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Ada seorang anak yang menunggu bapaknya di rumah sakit. Ternyata beliau sudah tidak sadarkan diri beberapa hari. Hingga tiba suatu hari, ternyata bapaknya sadar, tenaganya pulih, dan mampu bicara. 

Ia pun berkata pada si anak bahwa ia sangat ingin makan es krim. Singkat cerita, setelah dengan pertimbangan dokter, si anak membelikan es krim cup di toko sebelah. Bapak itu kemudian makan es krim dan terlihat sangat menikmatinya. 

Setelah menghabiskan es krimnya, kondisi bapak tersebut kembali lemah, semakin lemah, tak sadarkan diri, dan akhirnya meninggal dunia. 

-bersambung-

Sumber Gambar: blibli[dot]com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Coretan yang lalu

Tentang Saya


Penulis merupakan Agen Perubahan Informatika yang ikut menjaga konten-konten internet dari informasi hoax, isu SARA, plagiarisme, dan konten negatif lainnya.

Penulis juga bertugas sebagai admin medsos:
Padukuhan Dawung
Twitter @DawungID
Instagram @padukuhandawung
FB @padukuhan.dawung

SLB Negeri 2 Yogyakarta
Twitter @SLBN2Jogja
Instagram @slbn2jogja
FB @SLBN2Jogja

About Me






Tujuan dibuat blog ini:
(1) Sebagai nasehat dari penulis untuk diri penulis sendiri, agar tidak lupa, selanjutnya publik dipersilakan mengambil jika ada manfaatnya,
(2) Sebagai media dakwah, demi guyup dan rukunnya bangsa, untuk keutuhan NKRI,
(3) Sebagai sarana menulis


About Me

Postingan Populer

  • Laporan Aktualisasi Latsar CPNS 2019
    Setiap kegiatan pasti ada penghujungnya. Kini tibalah saatnya kami sampai pada kegiatan penutupan pelatihan dasar CPNS 2019. Pada sesi ak...
  • Status WA Kegiatan Latsar CPNS
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya, sahabatku semua. Tulisan kali ini penulis memunculkan tema tentang ...
  • Hubbul Wathan Minal Iman
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian sehat selalu, teman-temanku. Beberapa waktu kemarin, Mas Wildan membuka blog ini, dia bilan...
  • Catatan Latsar: Hari Kedua
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Kedua, Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Rabu, 3 Juli 2019. Kegiatan hari ini diawali dengan jogging ...
  • Catatan Latsar: Hari Pertama
    Bismillah, Alhamdulillah. Catatan kali ini dan 18 hari kedepan adalah catatan penulis selama menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar (L...
  • Catatan Latsar: Hari Ketiga
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Ketiga Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Kamis, 4 Juli 2019. Seperti hari sebelumnya, setelah menjalanka...
  • Catatan Latsar: Hari Kedelapan (bagian 1)
    Selasa, 9 Juli 2019. Kegiatan pagi seperti biasa yakni shalat subuh berjamaah, olahraga, sarapan dan apel pagi. Selanjutnya ada tiga agen...
  • Catatan Latsar: Hari Keenam
    Ahad, 7 Juli 2019. Setelah kegiatan temu kangen, kami berkumpul untuk melaksanakan apel. Seperti biasa kami mengatur barisan di depan Asr...
  • Catatan Latsar: Hari Ketujuh
    Senin, 8 Juli 2019. Pada hari ketujuh ini, seperti biasa, kami memulai hari dengan kegiatan olahraga. Kali ini kami jogging di ling...

Sahabat Telah Singgah

blog counter

Blog Archive

  • ►  2019 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (27)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ▼  2018 (51)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)
    • ▼  Februari (4)
      • SAHABAT DAN KEKURANGANNYA
      • MENGAPA ORANG YANG SUDAH NGAJI MASIH BERBUAT DOSA?...
      • SILATURAHIM (sambungan dari kisah ES KRIM)
      • ES KRIM
    • ►  Januari (4)
  • ►  2017 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ►  Juni (3)
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Dibuat dengan Sepenuh Rasa