Diberdayakan oleh Blogger.

Catatan Perjalanan Singkat


Keinginan yang berada dalam diri terkadang kuat menggebu-gebu, terkadang slow dan netral. Sudahlah, jalani saja semuanya dengan niat yang tulus, niat yang BAIK, dan tetap memohon kepada Sang Pemilik Segala Hal. Kenapa? Karena sesuatu yang telah ditakdirkan TIDAK AKAN SALAH ALAMAT. Mungkin kita suka bermain-main dengan prasangka kita masing-masing, tetapi bukankah ALLAH itu MAHA 'ALIM, yang mengetahui segalanya. Pengelihatan, pendengaran dan pemikiran kita ini TERBATAS kawan, maka mengapa masih sering bermain prasangka? 

Meskipun demikian, prasangka ini wajar, setiap orang mempunyainya, kadar dan kontrolnya yang berbeda. Untuk itu sering-seringlah berprasangka yang baik, agar hatimu lebih tenang. Ini bukan fatalis, tetapi agar khauf (rasa takut) dan raja' (rasa harap) menjadi berimbang.

Jadi mengapa saya menulis ini? Ya karena saya sering LUPA, ya, lupanya sering banget, saya tulis agar ketika saya lupa, saya menjadi ingat kembali. So, agar pikiran dan perasaanmu tidak 'nglambrang' kemana-mana, sering sharing-lah kepada orang terdekat dalam hidupmu, terutama kepada orangtuamu, ya, orangtua yang ada dirumahmu, ibumu, bapakmu, di keluargamu. Mengapa? Ya karena setiap ada kepentingan, persoalan, kebutuhan, bukan temanmu yang jauh yang mengulurkan tangan pertama kali, bukan sahabat facebookmu yang menyediakan bahu untuk bersandar pertama kali, bukan teman whatsappmu yang pertama kali memberikan tissue untuk mengelap air matamu, tetapi KELUARGAmu.

Sudah ya teman-teman, mau nulis ini aja kok. Selamat pagi.


Salam,

Agus Tri Yuniawan


Sumber Gambar: thenest[dot]com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Pernah nggak, lihat adek bayi yang belum lama diberi makanan pendamping ASI? Dia dikasih bubur, air tajin, dan makanan lunak lainnya. Namun terkadang dia seakan-akan ingin ikut makan makanan yang dipegang ibunya. Si ibu makan sate, ee... tangan dedek mencoba meraih sate, pengen ikut makan. Tapi nggak mungkin si ibu lalu memberinya sate, karena ibu tahu, putranya belum waktunya makan itu, gigi belum tumbuh, pencernaan belum siap. Ibu melakukan itu karena sayangnya dan menjaga kebaikan bayinya.

.
.
Kalaulah demikian sikap ibu kepada anaknya, begitu juga Allah. Allah adalah zat yang rasa sayang-Nya jauh melebihi rasa sayang seorang ibu kepada anaknya. Maka ketika keinginanmu, doa-doamu, harapan-harapanmu belum Allah berikan, itu karena Allah tahu engkau belum siap. Yang sabar saja. Hanya soal waktu kok. Lakukan ibadah yang bener, perbaiki sholatmu, dan nanti kalau sudah tiba waktunya, ibu pasti memberimu sate tanpa kau minta sekalipun. 
.
.
Status ini nasehat bagi jiwa. Yang nulis pun bisa tidak istiqomah. Namun karena ditulis untuk umum, harapannya agar diriku, dirimu, bisa saling mengingatkan. Kalaupun aku dan kamu kadang mampir rasa sungkan, setidaknya bisa mendoakan. Tulisan ini pun juga bukan motivasi, apalagi sugesti, tapi hanyalah catatan yang semoga dengannya ini menambah iman. Monggo kawan, dilahap satenya, mumpung belum imsak.


Salam,
Agus Tri Yuniawan


Sumber Gambar: flicker[dot]com
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar

Teman-teman, barangkali ada diantara kita yang kesehariannya lancar-lancar saja, tak ada hambatan yang berarti. Namun adakalanya terjadi situasi yang tidak mengenakkan. Misalnya adalah digosipin, dikritik, dihina, diremehkan, dll. 

Ketika situasi tersebut terjadi, mungkin yang dirasakan adalah rasa kalut, marah, belum bisa menerima, tidak bisa tidur, sulit merasakan nikmatnya makan, dll. Meskipun memang apa yang mereka sampaikan tersebut mungkin saja benar, tetapi tetap saja tidak mengenakkan. 

Nah, ketika menerima situasi yang demikian, perlu ada bagian diri yang menerima hal tersebut sebagai sesuatu yang memberdayakan. "Kira-kira apa ya maksud dari semua itu ditujukan kepada saya?" Oh, ternyata saya perlu berbenah. Misalnya seperti itu.

Akhirnya, berapapun banyaknya kata motivasi yang kita terima, berpuluh-puluh kata mutiara yang kita baca, yang dengan itu kita berharap membawa perbaikan pada diri kita, seringkali itu semua kalah dengan satu kejadian nyata yang tidak mengenakkan, yang dengannya itu justru memicu diri kita untuk berubah menjadi lebih baik.

Maka benarlah firman Allah Ta'ala:
“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”

Teman-teman, mari kita menerima diri kita sebagaimana yang telah Allah berikan kepada kita. Dan mari minta pertolongan pada-Nya supaya kita dapat berbenah. Kesempurnaan hanyalah milik Allah.

Selamat berpuasa teman-teman.

Salam,
Agus Tri Yuniawan

Sumber Gambar: Youtube
Share
Tweet
Pin
Share
No komentar
Newer Posts
Coretan yang lalu

Tentang Saya


Penulis merupakan Agen Perubahan Informatika yang ikut menjaga konten-konten internet dari informasi hoax, isu SARA, plagiarisme, dan konten negatif lainnya.

Penulis juga bertugas sebagai admin medsos:
Padukuhan Dawung
Twitter @DawungID
Instagram @padukuhandawung
FB @padukuhan.dawung

SLB Negeri 2 Yogyakarta
Twitter @SLBN2Jogja
Instagram @slbn2jogja
FB @SLBN2Jogja

About Me






Tujuan dibuat blog ini:
(1) Sebagai nasehat dari penulis untuk diri penulis sendiri, agar tidak lupa, selanjutnya publik dipersilakan mengambil jika ada manfaatnya,
(2) Sebagai media dakwah, demi guyup dan rukunnya bangsa, untuk keutuhan NKRI,
(3) Sebagai sarana menulis


About Me

Postingan Populer

  • Laporan Aktualisasi Latsar CPNS 2019
    Setiap kegiatan pasti ada penghujungnya. Kini tibalah saatnya kami sampai pada kegiatan penutupan pelatihan dasar CPNS 2019. Pada sesi ak...
  • Status WA Kegiatan Latsar CPNS
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian semua dalam keadaan sehat ya, sahabatku semua. Tulisan kali ini penulis memunculkan tema tentang ...
  • Hubbul Wathan Minal Iman
    Bismillah, Alhamdulillah. Semoga kalian sehat selalu, teman-temanku. Beberapa waktu kemarin, Mas Wildan membuka blog ini, dia bilan...
  • Catatan Latsar: Hari Kedua
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Kedua, Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Rabu, 3 Juli 2019. Kegiatan hari ini diawali dengan jogging ...
  • Catatan Latsar: Hari Pertama
    Bismillah, Alhamdulillah. Catatan kali ini dan 18 hari kedepan adalah catatan penulis selama menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar (L...
  • Catatan Latsar: Hari Ketiga
    Bismillah, Alhamdulillah. Hari Ketiga Latsar CPNS Gol. III Tahun 2019. Kamis, 4 Juli 2019. Seperti hari sebelumnya, setelah menjalanka...
  • Catatan Latsar: Hari Kedelapan (bagian 1)
    Selasa, 9 Juli 2019. Kegiatan pagi seperti biasa yakni shalat subuh berjamaah, olahraga, sarapan dan apel pagi. Selanjutnya ada tiga agen...
  • Catatan Latsar: Hari Keenam
    Ahad, 7 Juli 2019. Setelah kegiatan temu kangen, kami berkumpul untuk melaksanakan apel. Seperti biasa kami mengatur barisan di depan Asr...
  • Catatan Latsar: Hari Ketujuh
    Senin, 8 Juli 2019. Pada hari ketujuh ini, seperti biasa, kami memulai hari dengan kegiatan olahraga. Kali ini kami jogging di ling...

Sahabat Telah Singgah

blog counter

Blog Archive

  • ►  2019 (41)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (1)
    • ►  Juli (27)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (4)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Januari (2)
  • ►  2018 (51)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (4)
    • ►  Agustus (4)
    • ►  Juli (3)
    • ►  Juni (9)
    • ►  Mei (8)
    • ►  April (5)
    • ►  Maret (5)
    • ►  Februari (4)
    • ►  Januari (4)
  • ▼  2017 (22)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (2)
    • ►  September (2)
    • ►  Agustus (3)
    • ►  Juli (2)
    • ▼  Juni (3)
      • AGAR TIDAK LUPA
      • ALLAH MEMBERIMU KETIKA KAU SUDAH SIAP MENERIMA
      • Situasi Yang Tidak Mengenakkan Bisa Menjadi Cambuk...
    • ►  Mei (3)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (1)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
  • ►  2016 (13)
    • ►  Desember (2)
    • ►  November (1)
    • ►  Oktober (1)
    • ►  September (1)
    • ►  Juli (1)
    • ►  Juni (2)
    • ►  April (1)
    • ►  Maret (2)
    • ►  Februari (1)
    • ►  Januari (1)
FOLLOW ME @INSTAGRAM

Dibuat dengan Sepenuh Rasa